Bengkulu,reformasinews.com-– Bupati Mukomuko mengeluarkan Surat Edaran (SE) nomor : 440/89/A-1/V/2024 tentang penanganan peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Mukomuko. Surat edaran tersebut ditunjukkan untuk Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Mukomuko, Camat, Kepala Puskesmas ,Lurah dan Kades se Kabupaten Mukomuko.
“Ya bapak Bupati telah mengeluarkan surat edaran tentang penanganan peningkatan kasus DBD di daerah ini Dan surat edaran tersebut sudah di sampaikan ke pihak OPD, Pemerintah Kecamatan, Kelurahan dan Pemerintah Desa yang ada di daerah ini,”kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo.
Surat edaran tersebut dalam rangka penanganan peningkatan kasus yang berpotensi Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue, dengan dampak dari Elnino dan Lanina. Perlu dilakukan upaya penanganan yang optimal dari Kecamatan/Desa dan Kelurahan tempat-tempat umum dan tempat tempat institusi.
“Ada empat langkah atau poin yang harus dilakukan dalam penanganan peningkatan kasus DBD sesuai surat edaran tersebut,”ujarnya dilansir mc mukomuko.
Adapun 4 langkah yang harus segera dilaksanakan untuk penanganan kasus Demam Berdarah Dengue yakni
1. Melakukan peningkatan survey lans (Penyelidikan) kasus dan survei lans faktor resiko terhadap terjadinya DBD melalui pemantauan jentik berkala.
2. Melakukan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit DBD dengan melakukan langkah-langkah preventive dan promotif serta dengan kemandirian masyarakat untuk melakukan gerakan 1 rumah 1 jumantik (G1R1J) melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M dilingkungan rumah, tempat tempat umum dan tempat institusi (termasuk intitusi pemerintah dan swasta)
3. Menggerakkan kembali kegiatan jum’at bersih di masing-masing desa.
4. Melakukan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) ke masyarakat tentang pemahaman tanda dab gejala Demam Berdarah Dengue untuk segera je fasilitas pelayanan kesehatan.
“Kita harapkan 4 langkah penanganan peningkatan kasus DBD di daerah ini bisa segera dilaksanakan dan terapkan. Sehingga kasus DBD di daerah ini perlahan mengalami penurunan “harapnya.(*)