Ayahnya meninggal ketika Hamdan masih belia. Ibunya yang buta huruf harus menjadi single parent, berprofesi sebagai penenun kain sarung sutra. Menjadi tulang punggung keluarga dengan empat anaknya.
Meski bukan berasal dari keluarga cukup, Hamdan punya tekad besar. Dia ingin menempuh pendidikan setinggi-tingginya.
Berjualan roti tak apa asal bisa sekolah. Bahkan saat kuliah, dirinya kerap menjadi buruh bangunan. Asal bisa bayar uang kuliah dan kebutuhan hidup.
Pada 1993, dirinya meraih gelar doktorandus (S-1) dari Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
Selanjutnya Hamdan memperoleh beasiswa master di Islamic Studies Universitas McGill Montreal, Quebec Canada dan PhD atau S3 di South East Asian Studies Australian National University ANU Canberra.
Sampai akhirnya Hamdan menjadi seorang akademisi, mendapat gelar Profesor di usia kurang dari 40 tahun. Betapa tingginya perjuangan Hamdan dalam mewujudkan cita-citanya itu.
Sejak 1996 dia memulai karier sebagai dosen di kampus UIN Alauddin Makassar. Kemudian dipercaya sebagai Guru Besar Sosiologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar.
Tanggal 23 Juli 2019 adalah hari pertama Prof Hamdan Juhannis menjabat sebagai Rektor UIN Alauddin Makassar masa khidmat 2019-2023.
Pada 11 Agustus 2023, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas melantiknya sebagai Rektor UIN Alauddin Makassar periode 2023-2027. Pangkatnya saat ini golongan Pembina Utama Madya.
2. Kekayaan Prof Hamdan
Harta kekayaan atau aset milik Prof Hamdan Juhannis mencapai Rp2.472.775.114. Sesuai Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) pada 2023. Berikut rinciannya: