Terungkapnya ‘pabrik’ duit palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan, bikin heboh rakyat Indonesia. Nekat betul, menjadikan kampus sebagai tempat untuk membuat uang palsu disingkat upal.
Tapi ya sudahlah. Menarik untuk mengulik Prof Hamdan Juhannis, rektor UIN Alauddin Makassar yang punya jasa besar dalam mengungkap masalah ini.
Dilansir dari inilah.com, betapa kuatnya rasa tanggung jawab Prof Hamdan. Bahwa kampus harus steril dari perbuatan tercela, apalagi melanggar hukum.
Diakui Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak bahwa Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan punya peran besar dalam membongkar adanya tempat pembuatan uang palsu di kampus tersebut.
“Prof Hamdan sangat membantu polisi dalam mengungkap pabrik uang palsu di Perpustakaan Kampus UIN Alauddin,” papar Reonald.
Menurut Reonald, jika Prof. Hamdan tidak membantu, penyidik akan kesulitan mengungkap pabrik uang palsu di dalam kampus tersebut.
“Kampus ini kan luas. Mungkin jika Prof Hamdan tidak bantu, butuh waktu lama untuk membongkarnya. Tapi atas bantuan Pak Rektor, kita temukan dalam waktu semalam saja,” kata Reonald.
Kasus ini menarik karena pabriknya berada di kampus. Mirisnya lagi, pabrik duit haram ini sudah beroperasi selama 14 tahun. Begitu rapinya operasional pabrik. Bisa jadi sistem pengamanan dan pembuatannya sangat canggih.
Namun, semuanya bisa terbongkar berkat kerja sama ciamik antara aparat dengan pihak kampus, dalam hal ini Prof Hamdan. Berikut profil dan daftar kekayaannya.
1. Profil Prof Hamdan
Dikutip dari laman pddikti.kemdiktisaintek.go.id, Prof Hamdan yang kelahiran 31 Desember 1970, dibesarkan dari keluarga kurang mampu di Desa Mallari, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel).