Haedar juga mengingatkan kepada kader-kader PCIM bahwa Muhammadiyah adalah organisasi Islam yang besar dan juga menjadi pusat gerakan yang peranannya tidak hanya dalam konteks nasional, namun juga dalam skala internasional.
“Sehingga perlu dibangun mentalitas jatidiri bahwa kader PCIM lahir dari rahim organisasi yang memiliki tradisi besar, bukan organisasi kecil dan marginal, dan juga bukan organisasi “kemarin sore”,” ungkap Haedar.
Haedar yakin jika kader PCIM Mesir memahami dan menghayati sejarah lahirnya Muhammadiyah secara mendalam maka otomatis mentalitas sebagai kader militant akan tumbuh dan hidup.(*)