Hal ini menurunkan kapasitas angkut barang, menghambat ekspor, serta menyebabkan keterlambatan pengiriman barang.
Ekspor batu bara yang sebelumnya mencapai 10 juta ton per tahun kini hanya mampu mengirimkan 3 juta ton.
Bahkan, pengangkutan harus menggunakan tongkang untuk memindahkan barang ke kapal besar di tengah laut. Selain itu, komoditas ekspor lainnya, seperti cangkang sawit, hasil laut, dan rumput laut, juga ikut terdampak.
Situasi ini mendesak pemerintah dan pihak terkait untuk segera mencari solusi konkret agar fungsi strategis Pelabuhan Pulau Baai dapat kembali optimal, sehingga perekonomian Bengkulu dapat terselamatkan.(mh/rr)