Tekan Inflasi, Mukomuko Kembangkan Tanaman Bawang Merah di 4 Kecamatan

oleh -10 Dilihat
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Pitriyani Ilyas. Foto: kf

Mukomuko,reformasinews.com-– Pemerintah Kabupaten Mukomuko melalui Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko terus memperkuat Program pengembangan bawang merah di Kabupaten Mukomuko yang mana saat ini sudah memasuki tahap panen.

Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Pitriyani Ilyas.Ia menjelaskan bahwa panen bawang merah telah dilaksanakan di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Selagan Raya, Teras Terunjam, V Koto, dan Lubuk Pinang, pada 9 Desember 2024.

“Hasil panen bawang merah dari empat kecamatan tersebut saat ini mencapai 14,7 ton yang sudah tercatat. Namun, sebagian tanaman masih belum dipanen,” jelasnya.

Sementara itu, petani di wilayah ini telah memulai proses penanaman kembali menggunakan bibit bawang merah sebanyak 3,5 ton yang didistribusikan oleh Pejabat PAT Provinsi Bengkulu, Inti Pertiwi Nashwari.

Bibit tersebut disalurkan ke beberapa kelompok tani, di antaranya:Kelompok Tani Tama di Desa Karang Jaya, Kecamatan Teras Terunjam, menerima 500 kg.

Kelompok Tani Maju Jaya di Desa Sungai Rengas, Kecamatan V Koto, menerima 500 kg.Kelompok Tani Ajan di Desa Sungai Ipuh Dua, Kecamatan Selagan Raya, menerima 1 ton. Kelompok Tani Tunas Muda di Desa Talang Ajan, Kecamatan Selagan Raya, menerima 1 ton,Kelompok Tani Karya Tani Muda di Desa Sumber Makmur, Kecamatan Lubuk Pinang menerima 500 kg.

Pitriyani Ilyas mengungkapkan bahwa pelaksanaan program bawang merah ini berjalan lancar tanpa kendala meskipun hujan deras selama panen berpotensi memicu kerusakan pada hasil panen.

“Program ini juga mendapat dukungan fasilitas dan infrastruktur melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP). Selain itu, akan ada pelatihan teknis bagi petani mengenai metode pengelolaan benih bawang merah,” tambahnya.

Ia berharap program pengembangan bawang merah ini dapat terus berlanjut dan menjadi prioritas ke depan, mengingat bawang merah merupakan salah satu komoditas strategis yang dapat membantu menekan laju inflasi.

“Dengan target pada tahun 2025, kelompok tani bawang merah di Kabupaten Mukomuko dapat mandiri dalam memproduksi benih, tanpa harus membeli dari luar,”ujar Pitriyani.(kf/rr)